IPOL.ID – Dua putra mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra dan eks Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih dituduh sebagai pelaku pembunuhan terhadap Vina, 16, dan Eky, 16.
Keduanya dituduh terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky pada Tahun 2016 silam yakni anak pertama, Satria Robi Saputra dan anak kedua, Ramadhani Purwadi Sastra.
Satria menuturkan, dituduh terlibat dalam kasus pembunuhan karena hanya karena pada tahun 2016 saat pembunuhan terjadi dia sempat mengambil cuti kuliah dari satu perguruan tinggi di Jakarta.
“Pada Tahun 2016 posisi saya masih kuliah di Jakarta. Ada yang mengaitkan pernah cuti kuliah. Jadi ada yang bilang jangan-jangan kabur dan sebagainya,” ujar Satria pada awak media di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (26/5).
Dikatakannya, tuduhan tersebut tidak berdasar fakta atau hanya sebatas ‘cocoklogi’, karena alasan dia mengambil cuti kuliah kala itu adalah untuk menikah dengan istrinya Fatimah Az-Zahra.
Sehingga pihak keluarga menyesalkan adanya pihak mengaitkan sosok Satria sebagai pelaku pembunuhan Vina dan Eky dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Jawa Barat.
“Saya perjelas pada Tahun 2016 saya dengan istri menikah di bulan November. Jadi saya memang mengambil cuti kuliah, bukan dikaitkan dengan pelarian DPO kasus almarhum Vina dan Eky,” ungkapnya.
Satria juga membantah bila adiknya merupakan sosok Dani dalam DPO Polda Jawa Barat. Karena saat peristiwa terjadi 2016 silam Ramadhani masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Dia juga merasa heran bila ada yang mengaitkan sosok Ramadhani dengan Dani dalam DPO Polda Jawa Barat, karena secara panggilan adiknya kerap disapa sebagai Rama.
“Secara panggilan sebetulnya Rama, bukan Dani. Itu (Dani) kan merupakan salah satu dari tiga DPO yang dirilis Polda Jawa Barat. Rama pada Tahun 2016 masih duduk di bangku SD,” jelasnya.
Akibat tuduhan-tuduhan itu, Rama mengaku harus memberi penjelasan kepada orang-orang di lingkungan terdekat, bahkan terhadap beberapa dosen di tempatnya kini kuliah.
Namun, Rama menambahkan, hal terberat dialami bukan karena harus memberikan klarifikasi di lingkungan terdekat, melainkan karena banyak pihak ‘menyerang’ pribadi keluarga besarnya.
“Kata-kata (tuduhannya) seperti ‘keluarga pembunuh. Kenapa masih bisa tersenyum, kenapa kamu enggak dipenjara saja. Katanya saya mengalihkan isu atau bagaimana,” tukas Rama.
Pihak keluarga menyebut tuduhan terlibat dalam pembunuhan Vina dan Eky membuat mereka tidak nyaman, khususnya keluarga Satria dan Fatimah yang kini memiliki anak kecil.
Sementara, istri Satria, Fatimah Az-Zahra menambahkan, akibat tuduhan-tuduhan tersebut pihaknya merasa diteror di media sosial hingga tidak nyaman saat beraktivitas di luar rumah.
“Dari mulai teror di sosial media, terus kadang kalau di jalan, kalau lagi ke mall atau ke luar rumah kadang ditanyain. Ini anak mantan anak Bupati Cirebon ya?,” tandas Fatimah. (Joesvicar Iqbal)