IPOL.ID – Lagi, terjadi tawuran dua kelompok pelajar bersenjata tajam di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Dalam rekaman video kejadian, tampak dua kelompok pelajar saling serang di ruas Jalan Raya Bogor dari arah Ciracas menuju Kramat Jati pada Selasa (30/4/2024) sekitar pukul 16.30 WIB.
Warga sekitar, Rovi mengatakan, tawuran sebagaimana dalam video beredar melibatkan puluhan pelajar dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Enggak tahu dari sekolah mana tapi mereka campur, ada yang SMP, SMA. Pas kejadian kemarin mereka masih pada pakai seragam sekolah,” ujar Rovi di Jakarta Timur, Kamis (1/5).
Menurutnya, saat kejadian tawuran sempat berlangsung beberapa saat hingga menganggu arus lalu lintas di ruas Jalan Raya Bogor dari arah Ciracas menuju Kramat Jati.
Sejumlah pengendara terpaksa menghentikan laju kendaraan mereka karena khawatir jadi korban salah sasaran bila melintas ketika para pelaku sedang saling serang.
Tawuran melibatkan sekitar 20 pelajar tersebut baru berakhir setelah satu kelompok pelaku terdesak lantaran kalah jumlah sehingga memilih melarikan diri ke arah Kramat Jati.
“Kemungkinan mereka sudah janjian di sini untuk tawuran. Karena pas ketemu di lokasi itu mereka sama-sama sudah bawa senjata tajam, ada yang bawa celurit, parang,” katanya.
Rovi menjelaskan, meski tidak ada korban dalam kejadian, namun warga sekitar resah karena kasus tawuran pelajar bersenjata tajam di Jalan Raya Bogor, Susukan sudah beberapa kali terjadi.
Mereka berharap jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur lekas meringkus para pelaku tawuran guna memberikan efek jera, serta mencegah kasus serupa terulang.
“Pasti resah, kalau ada yang kena orang enggak bersalah bagaimana. Sementara ini (Jalan Raya Bogor) ramai dilewati. Kalau masih sekolah ya harusnya fokus belajar, jangan tawuran,” tutup dia.
Sebelumnya, aksi tawuran antar kelompok pelajar kerap kali terjadi di kawasan Ciracas. Namun demikian, ketika aparat polisi datang para pelaku tawuran kabur menghindari tangkapan aparat kepolisian. (Joesvicar Iqbal)