Dia juga menekankan pentingnya kemampuan untuk berkolaborasi dan mensinergikan kekuatan untuk pelayanan secara optimal. “Misalnya saat pertama kali saya bertemu sebagai Ketua Timsel Komisi Informasi Sulsel, Bahtiar meminta tim untuk bekerja dengan baik dalam melakukan seleksi. Satu pesannya, tolong anda bekerja dengan baik, ini menyangkut bagaimana mengakses informasi di lembaga-lembaga resmi maupun pemerintahan. Sehingga akan melahirkan pekerja informasi yang bagus,” tuturnya.
“Saya jarang mendapatkan orang seperti itu. Jadi saya menganggap dia sebagai orang yang paham tentang pemerintahan,” sambungnya.
Hasrullah mengapresiasi Bahtiar karena keberaniannya turun langsung ke lapangan menjalankan program dan bertemu langsung dengan masyarakat. Termasuk dalam penanganan bencana, seperti yang terlihat saat banjir di Kabupaten Luwu. Bahtiar tidak segan untuk melihat kondisi sebenarnya dan meninggalkan pekerjaan kantornya demi membantu masyarakat yang terkena bencana.
Akademisi Unhas ini menggambarkan Bahtiar sebagai pemimpin yang mampu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemda, Kapolda, Pangdam, dan Forkopimda, untuk menggerakkan dan menyampaikan pesan yang memotivasi masyarakat dalam mengelola tindakan untuk kemaslahatan bersama.