IPOL.ID – Lima pelaku komplotan begal yang beraksi membacok korban Satrio Mukhti Raharjo, 18, Calon Siswa (Casis) Polri di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, diamankan jajaran Polda Metro Jaya. Kelimanya memiliki peran masing-masing yang berbeda.
Para pelaku berinisial PN, AY, MS, CW dan W diamankan secara terpisah di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, Tangerang Kota untuk pada Rabu (15/5/2024) dini hari.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu menegaskan, para pelaku yang diringkus memiliki peran berbeda dalam kasus begal dialami korban Satrio Mukhti.
“Untuk pelaku utama atas nama PN dengan peran membacok korban, yang kedua AY berperan sebagai joki,” terang Rovan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (16/5/2024) sore.
Kemudian MS berperan untuk mengawasi lingkungan sekitar saat mereka merampas sepeda motor dan handphone milik Satrio Mukhti Raharjo di kawasan Kebon Jeruk pada Sabtu (11/5).
Dalam kejadian begal tersebut Satrio Mukhti mengalami luka bacok yang mengakibatkan kelingking putus, paha robek, tangan kanan luka robek, dengan kerugian materil Rp25 juta.
“Motor dan dua handphone milik korban digasak”.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ketiga pelaku bukan kali pertama melakukan aksinya. Mereka sudah tiga kali beraksi dan selalu menyerahkan hasil curian untuk dijual kepada penadah.
“Hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali. Tersangka C (berperan) menjual motor korban, dan W sebagai penadah atau yang membeli motor korban,” bebernya.
Soal kasus begal tersebut, Rovan menjelaskan, dari lima pelaku pihaknya melakukan tindakan tegas terukur, menembak tersangka berinisial PN yang melakukan perlawanan hingga membahayakan petugas.
PN tewas ditembak pada bagian dada, sedangkan tersangka AY dan MS ditembak pada bagian kaki karena berupaya melarikan saat diamankan personel Subdit Jatanras Polda Metro Jaya.
“Pelaku yang meninggal di ruang jenazah (RS Polri Kramat Jati), nanti kami panggil keluarga tersangka untuk menjemput. Untuk empat pelaku sudah kami amankan di Polda Metro Jaya,” tukasnya.
Barang bukti diamankan penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya dalam kasus ini di antaranya rekaman CCTV di sekitar lokasi yang menyorot saat pelaku membuntuti korban.
CCTV dari satu stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Kebon Jeruk tersebut digunakan jajaran Subdit Jatanras Polda Metro Jaya untuk mengidentifikasi pelaku hingga akhirnya dapat diamankan.
“CCTV di Kebon Jeruk ini sangat membantu kami mengidentifikasi pelaku. Menurut pengakuan dari pelaku kurang lebih (membuntuti) korban (selama) 10 menit (sebelum beraksi),” tegas Rovan.
Sebelumnya, dalam kasus tindakan pencurian dengan kekerasan (begal) terjadi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (11/5) sekitar pukul 04.10 WIB. Saat korban Satrio akan mengikuti tes Casis Polri melintasi kawasan Kebon Jeruk, empat pelaku membuntuti dan memepet motor dikendarai Satrio.
Tak ayal pelaku PN dan kawanan begal melakukan pembacokan terhadap Satrio hingga korban tidak berdaya. Lantas kondisi jalan yang sepi memudahkan para pelaku kabur membawa motor dan barang berharga milik Satrio. Kasusnya pun ditangani jajaran Polda Metro Jaya.
Kejadian begal tersebut pun mengakibatkan Satrio mengalami luka berat di bagian kelingking putus, tangan kanan serta paha dan kaki terluka. Kini Satrio mendapatkan perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati. (Joesvicar Iqbal)