“Dia bersiap menghadapi perang bertahun-tahun lagi,” tandasnya.
Rob Lee, peneliti senior di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri, mengatakan, dirinya tidak melihat langkah tersebut sebagai penurunan pangkat bagi Shoigu, dan menunjukkan bahwa dia telah diberi wewenang tambahan dalam pekerjaan barunya.
“Hal ini tampaknya tidak dirancang untuk menurunkan pangkat Shoigu, yang tidak hanya menerima posisi penting sebagai sekretaris Dewan Keamanan tetapi juga akan tetap mengawasi masalah pertahanan dalam dan luar negeri, dengan mengambil alih posisi tersebut dari menteri pertahanan yang baru,” dia menulis.
Tindakan tersebut harus disetujui oleh Dewan Federasi, namun kedua majelis di parlemen Rusia dianggap sebagai lembaga yang menyetujui keinginan Putin. Dewan mengatakan bahwa senator akan mengadakan konsultasi mengenai kandidat yang diusulkan oleh presiden pada pertemuan komite pada 13 Mei. Serta pada pertemuan Dewan Federasi pada 14 Mei mendatang.
Langkah ini diambil setelah Pemerintah Rusia secara resmi mengundurkan diri menyusul pelantikan Putin pada tanggal 7 Mei untuk kelima kalinya dalam sebuah upacara untuk memulai masa jabatan enam tahun baru yang diboikot oleh sebagian besar negara-negara Barat atas perangnya di Ukraina dan kemenangan pemilu yang mereka tolak.