Suku bunga rendah dapat mendorong investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan dan penerimaan pajak. Namun, suku bunga yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, yang berpotensi mengurangi penerimaan pajak. Oleh karena itu, kebijakan fiskal dan moneter yang bijaksana perlu dipertimbangkan untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dalam menghadapi fluktuasi harga minyak, nilai tukar, dan suku bunga.
Holistik dan Cermat
Dampak harga minyak, nilai tukar (forex), yang dimediasi oleh suku bunga pinjaman terhadap penerimaan pajak, ditemukan bahwa faktor-faktor tersebut memiliki hubungan kompleks yang berkelindan dan saling mempengaruhi. Fluktuasi harga minyak dunia memiliki dampak langsung terhadap pendapatan dari sektor minyak, sementara nilai tukar mata uang memengaruhi pendapatan dari sektor ekspor secara keseluruhan.
Sementara itu, suku bunga pinjaman memediasi dampak fluktuasi harga minyak dan nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi dan aktivitas bisnis, yang pada gilirannya mempengaruhi penerimaan pajak.