Keinginan ini meningkatkan kemungkinan mengklik tautan atau membuka lampiran berbahaya, sehingga jatuh ke dalam perangkap. Penyerang menggunakan layanan email gratis seperti Gmail, yang biasa digunakan oleh tamu, untuk mengirimkan email penipuan mereka. Hal ini menyulitkan staf hotel untuk membedakan antara pesan sah dan pesan yang berisi ancaman.
Email penipuan umumnya terbagi dalam dua kategori. Kategori pertama mencakup keluhan dari tamu sebelumnya. Email ini menggambarkan pengalaman negatif, seperti staf yang kasar atau ruangan yang tidak bersih, terkadang disertai referensi foto atau video. Tujuannya adalah untuk meminta staf mengklik tautan atau membuka lampiran yang berisi malware.
Kategori kedua mencakup email yang meniru pertanyaan dari calon tamu. Email ini menanyakan tentang fasilitas, harga, atau ketersediaan, atau mencari bantuan dalam perencanaan perjalanan. Tujuan dari serangan ini tampaknya adalah untuk mengumpulkan kredensial yang nantinya digunakan dalam skema serangan di masa depan atau untuk menjualnya di forum darknet.