IPOL.ID-Implementasi Kurikulum Merdeka di jenjang Sekolah Dasar (SD) BPK PENABUR Jakarta pada tahun 2021 memberikan keleluasaan kepada tenaga pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Salah satunya melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikembangkan jugauntuk mendukung terwujudnya tujuan pendidikan SD yakni meletakkan kecerdasan dasar,pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan hidup secara mandiri, danmempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah.
“Di SDK PENABUR Jakarta penerapan Kurikulum Merdeka dalam kegiatan belajar mengajarberfokus pada P5 yaitu pelajar yang beriman, berakhlak mulia, berkebhinekaan global,bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.” ujar Sukarni, Kepala Jenjang SDKPENABUR Jakarta.
Sebagai implementasinya, para peserta didik diberikan pengalaman nyata lewat kegiatan “Spirit of Braveness”.Spirit of Braveness merupakan kegiatan yang diikuti oleh 933 peserta didik dari 20 SDKPENABUR Jakarta.
Mereka berkesempatan untuk belajar di luar kelas, tepatnya di beberapalokasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Perjalanan wisata edukasi ini menggunakan moda transportasi kereta api dari Stasiun Gambir,Jakarta menuju Stasiun Tugu Yogyakarta, DIY bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendukung tujuan agar peserta merasakan pengalaman baru dan melatih kemandiriannya.
![Ismunardi, kepala balai pendidikan menengah kabupaten bantul](https://ipol.id/wp-content/uploads/2024/06/IMG-20240614-WA0142-1024x575.jpg)
Keberangkatan dari Stasiun Gambir menggunakan KA Taksaka Malam relasi StasiunGambir-Yogyakarta, berangkat Pukul 21.40 WIB.
Jadwal kegiatan terbagi dalam empat gelombang, gelombang pertama berlangsung pada 5-9Juni 2024, gelombang kedua 7-11 Juni 2024, gelombang tiga 9-13 Juni 2024, dan gelombangempat 11- 15 Juni 2024.
Setiba di Stasiun Tugu Yogyakarta peserta didik melanjutkan perjalanan menuju Desa Santan,Bantul. Di sana mereka diperkenalkan dengan gaya hidup masyarakat lokal, seperti berkelilingdesa mengendarai sepeda, belajar kerajinan membatok, membatik, berfoto dengan busanadaerah, dan berkegiatan sosial dengan berbagi kepada penduduk lanjut usia.
Pada hari-hari selanjutnya, para peserta melakukan perjalanan wisata edukatif.
Seperti wisataekologis di Gunung Merapi, wisata sejarah di Candi Prambanan, kunjungan kewirausahaan keindustri Cokelat Monggo, serta wisata budaya dengan belajar Tari Keluhuran Nuswantara danjemparingan (olahraga panahan dari Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat) yang dilatih oleh Sanggar Omah Cangkem bertempat di Hotel Brongto.
“Spirit of Braveness salah satu tujuannya adalah menguatkan implementasi profil siswa PENABUR, yaitu BEST (Be Tough, Excel Worldwide, Share with Society, Trust in God).
Kegiatan ini mengusung konsep pembelajaran luar ruang, mengalami, dan mengamati secaralangsung, diharapkan akan membentuk pribadi peserta didik menjadi tangguh serta disiplinlewat kearifan lokal.” jelas Kenny Lim, Ketua BPK PENABUR Jakarta.
Apa kata peserta didik tentang Spirit of Braveness?“Saya sangat senang karena ini merupakan pengalaman pertama kali naik kereta tanpa didampingi orangtua, saya merasa lebih mandiri.” cerita Jovan Keitaro Lim, peserta didik SDK 9PENABUR yang mengikuti Spirit of Braveness gelombang pertama.
Ia mengaku mendapatkan banyak teman baru yang ramah dan menyenangkan dari sekolah lain.
“During Spirit of Braveness, I developed a new habit of being more independent andself-sufficient. I started doing things on my own, like carrying my own bag, getting up early, andtaking charge of my schedule. It was amazing to see how I was able to take care of myself andmake my own decisions!” ungkap Gracia Valentina Wibowo, peserta didik SPK SDK PENABUR Kelapa Gading membagikan pengalamannya.
Bagi Jovan, aktivitas Spirit of Braveness selama lima hari berlangsung seru dan membuatnya jarang main gadget. Sedangkan Gracia berpendapat, kegiatan paling menyenangkan adalahketika berkendara menggunakan jeep di area wisata Gunung Merapi, “The route was bumpyand that is what makes it very fun.” tuturnya.
Spirit of Braveness kegiatan inovatif dan kreatifSelain menikmati pemandangan indah dalam sejuknya cuaca sembari menyaksikan matahariterbit, di lereng gunung aktif itu para peserta didik juga melakukan doa pagi bersama sebagaiungkapan syukur atas ciptaan Tuhan.
“Kami memilih Yogyakarta sebagai destinasi karena merupakan kota pusat kebudayaan yangperlu diperkenalkan kepada peserta didik secara langsung dari ahlinya. Mulai dari seni tari,kerajinan tangan, dan makanan khas yang dapat membangkitkan rasa cinta tanah air dankreativitas peserta didik. Selain itu, keramahan penduduk lokalnya juga bisa dijadikan pelajaranberharga.” tutur Lidya Ida Fatonah, Kepala Bagian Kegiatan Kesiswaan Layanan danPendukung Pendidikan (Lapendik) BPK PENABUR Jakarta, yang menjadi pelaksana Spirit ofBraveness.
“Melalui Spirit of Braveness yang inovatif dan kreatif mampu membuat proses pembelajaranlebih menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Misalnyalewat permainan kelompok yang dirancang untuk menambah kemampuan kolaboratif,keterampilan sosial serta emosional, guna menumbuhkan rasa kepedulian sosial sertasolidaritas antar sesama teman maupun terhadap penduduk lokal.” kata Sukarni.
Kenny berpesan kepada setiap peserta Spirit of Braveness untuk menikmatikegiatan inibersama dengan guru dan teman sebaya, agar mendapatkan pengalaman baru yangmenyenangkan sekaligus membuka wawasan kebangsaan, “Jadi, rasa menghargaikeberagaman dan cinta tanah air setiap peserta didik semakin bertumbuh.” harapnya.(bam)