APEC sendiri sejauh ini juga telah berkontribusi mendongkrak GDP negara para anggotanya. Hal ini bisa dilihat dari total GDP negara anggota APEC meningkat sekitar tiga kali lipat hingga mencapai USD52,8 triliun pada 2021.

Mengingat pentingnya keterlibatan anak muda di organisasi internasional, pemerintah sampai mengeluarkan Perpres No 30 th 2019 tentang Keangggotaan dan Kontribusi Indonesia di Organisasi Internasional. Indonesia juga membayar kontribusi total sekitar Rp500 miliar setiap tahunnya agar bisa ikut terlibat di dalamnya. “Karenanya, pemerintah terus mendorong agar WNI, anak muda, institusi, perguruan tinggi, untuk bisa aktif terlinat dan berpartisipasi dalam semua organisasi internaisonal tersebut. Tentunya agar kontribusi kita bisa bermanfaat bagi posisi Indonesia dalam hal pembangunan bangsa,” kata Febby.
Dengan demikian, bila anak muda bisa masuk dalam organisasi internasional, maka akses informasi dan agenda global bisa didapatkan. Sehingga agenda-agenda itu, bisa kita prioritaskan dan selaraskan dengan kepentingan nasional.