“Atensi Bapak Menteri Kesehatan kemarin, yang paling penting sekali adalah di daerah Papua khususnya. Ini yang kerja baru Papua Tengah, Papua induk, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Barat, Papua Barat Daya belum membuat tim untuk polio ini,” ungkapnya.
Dia menjelaskan berbeda dengan kondisi COVID-19 yang saat itu belum diketahui vaksinnya, baik polio maupun TBC sudah tersedia vaksin dan obat-nya.
Justru, yang menjadi tantangan saat ini adalah memperkuat vaksinasi dan mempercepat pengobatan bagi mereka yang sudah terlanjur sakit.
“Polio ini penyakit lama, vaksinnya ada, obat-nya juga ada sebetulnya, tapi kalau sudah sekali cacat tidak bisa, seumur hidup,” tambah Tiro.
Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yudhi Pramono menyampaikan capaian dan strategi penanggulangan TBC dan polio di daerah. Dia menegaskan, masih ada Pemda yang belum melaksanakan usaha untuk penanggulangan.
“Masih ada gap, masih ada beberapa daerah yang memang sepertinya effort-nya belum ada. Nanti, kami mohon dukungan Bapak Menteri (Mendagri), karena beberapa daerah juga stagnan begitu ya, terutama tadi yang Bapak sampaikan untuk daerah Papua,” jelas Yudhi.