Dengan demikian, kalender harus memastikan bahwa wilayah di ujung barat tidak dipaksa menunda masuk bulan baru hanya untuk menunggu wilayah di ujung timur, sementara hilal sudah terlihat di ufuk mereka. Sebaliknya, kalender juga tidak boleh memaksa wilayah di ujung timur memasuki bulan baru jika konjungsi belum terjadi. “Dua syarat ini begitu fundamental, apabila syarat-syaratnya tidak terpenuhi, maka KHGT tidak bisa diterapkan,” kata Syamsul, mengutip Kamis (11/7/2024).
Terkait hilal yang masih di bawah ufuk, Syamsul menjelaskan prinsip “transfer imkan rukyat” dalam KHGT. Orang yang berada di sebelah barat, seperti Amerika Serikat, memiliki peluang lebih besar untuk melihat hilal pada hari pertama kemunculannya. Sebaliknya, orang di wilayah ujung timur, seperti Selandia Baru, kurang beruntung dalam hal ini. Kondisi ini membutuhkan “transfer imkan rukyat”.
Transfer imkan rukyat berarti memindahkan hasil rukyat atau imkan rukyat dari satu tempat ke tempat lain yang belum mengalami rukyat atau imkan rukyat. Prinsip ini diterapkan secara global untuk memastikan bahwa wilayah bagian timur tidak dipaksa memasuki bulan baru sebelum terjadi ijtimak, sesuai dengan QS. Yasin [36] ayat 39.