Dalam operasi dijalankan selama sekitar satu tahun, sindikat itu sudah meretas sekitar 855 situs, rinciannya 500 website milik instansi pemerintah daerah. Dengan uniform resource locator (Url) .go.id.
Sedangkan 355 website dengan url berupa ac.id. Setelah mereka berhasil meretas, kemudian sindikat itu mengoptimasi kualitas tampilan web situs tersebut. Hingga para pelaku melakukan optimasi search engine optimization (SEO). Agar tampilan situs itu muncul di halaman pertama mesin pencarian google.
Para pelaku melancarkan aksi di apartemen Tanjung Duren sejak Agustus 2023. Sasarannya mereka situs milik instansi pemerintah atau lembaga pendidikan. Karena dianggap sistem keamanan websitenya lemah.
“Pengakuan mereka situs pemerintah yang diretas didominasi pemerintar daerah. Untuk instansi pendidikan ada berbagai macam, baik universitas negeri maupun swasta,” beber Kapolres. (Joesvicar Iqbal)