Acara ini dibuka dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh manajemen Hotel Borobudur Jakarta, Yayasan Negeri Rempah, Kementerian Perdagangan dan Gerakan Rempah Masyarakat Indonesia. Dilanjutkan dengan penampilan musik tradisional Angklung oleh Bunda Milenial sekaligus mengkampanyekan budaya tradisional Indonesia melalui hari “Kebaya Nasional” yang akan diresmikan 24 Juli 2024 mendatang.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi diskusi sekaligus bedah buku “Tale of the Lands Beneath the Winds” oleh Yanuardi Syukur selaku penulis. “Buku ini membahas tentang sejarah dan pengaruh jalur rempah di Indonesia, isinya menampilkan kekayaan rempah kita sejak zaman sebelum Indonesia. Untuk kita kenalkan pada generasi milenial, dari covernya saja vintage. Ini perlu diketahui oleh anak muda Indonesia” terang Yanuar disela Diskusi Santai.
“Discover Indonesia’s Spice Route” dimulai dengan membuka pameran yang bertajuk “Pasar Rempah” di Lobi Hotel. “Pameran ini menampilkan berbagai macam rempah-rempah asli Indonesia, warisan kuliner dan budaya Indonesia kepada pengunjung. Kami dari asosiasi pangan dan rempah, mencanangkan hari rempah nasional (kedepannya). Kami berharap bisa berkolaborasi dengan (berbagai) kementerian untuk bagaimana mengangkat rempah dan bisa mengangkat kejayaan nusantara. Ini merupakan budaya kita yang harus dijaga, karena komoditi Rempah merupakan komoditas terbesar dan paling berkualitas dari Indonesia. Maka itu kami bersama Hotel Borobudur ingin mengangkat warisan rempah nenek moyang kita. Selamat menikmati, disini telah dibuka 37 booth UMKM rempah. Bisa menjadi daya tarik dari mancanegara.” Terang Prof Siti Nur Azizah Ma’ruf, selaku Ketua Umum Gerakan Masyarakat Rempah Indonesia