“Di sini Bank Sentral banyak membahas mengenai bagaimana menjaga stabilitas sistem keuangan pada saat ekonomi dihadapkan pada berbagai perubahan seperti lingkungan global yang tidak ramah, suku bunga yang tinggi, digital technology, dan geopolitik,” terang Menkeu.
Lalu pada pembahasan sesi ketiga mengenai topik perpajakan internasional, mulai digital taxation (pilar satu) hingga minimum taxation (pilar dua). Tujuannya yaitu bersama-sama untuk meningkatkan penerimaan negara di seluruh dunia agar dapat merespons dan memecahkan masalah pembangunan mulai dari isu iklim, demografi, infrastruktur, kesenjangan, dan kemiskinan hingga bagaimana cara meningkatkan produktivitas.
Selain itu, Brazil sebagai presidensi juga mem-propose adanya pajak terhadap kekayaan. Hal ini diajukan karena semakin meningkatnya kesenjangan di Brazil dan di negara-negara lain. Ini menjadi sebuah langkah untuk menciptakan progresivitas dalam isu perpajakan.
“Dan pertemuan ini diakhiri dengan dinner, dimana Brasil mempresentasikan “the future of forestry” yaitu upaya memperbaiki dan mencegah deforestasi hutan Amazon,” lanjut Menkeu. Konsep ini selaras dengan terpilihnya Brasil sebagai tuan rumah COP30 tahun depan.