Melalui penggabungan teknologi amplifikasi genom utuh (Whole Genome Amplification) dan preparasi pustaka (Library Preparation), proses pemeriksaan dianalisis dengan bioinformatika otomatis. Sehingga akurasi hasil atau sensitivitas mencapai >98% dan spesifisitas 100%.
“Seluruh pengerjaan sampel diproses secara lokal untuk mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) analis laboratorium genomik di Indonesia,” jelas James.
Kabar baik lainnya adalah tes PGTA Plus yang sebelumnya belum tersedia di Indonesia, kini bisa diakses masyarakat dengan biaya lebih terjangkau. Bumame mengundang seluruh klinik IVF di Indonesia untuk turut serta dalam langkah besar ini, demi memajukan layanan kesehatan nasional.
“Dengan teknologi terdepan, Bumame yakin dapat membawa perubahan signifikan dalam peningkatan kehamilan sehat, serta kemajuan bidang fertilitas dan genomika reproduktif di Indonesia,” pungkas James. (Joesvicar Iqbal)