Budi Arie mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh berpuas diri karena meskipun sudah meningkat signifikan, kecepatan internetnya belum setinggi di negara seperti China.
Menurut dia, kecepatan internet di China meningkat dari 9,46 Mbps pada 2014 menjadi 248,92 Mbps pada 2024. “Jadi, China sudah meningkat angkanya sangat luar biasa, 26 kali lipat,” katanya.
Dia juga mengemukakan bahwa pembangunan infrastruktur digital berperan penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, mendukung pergerakan ekonomi bahkan semasa kondisi perekonomian lesu akibat pandemi COVID-19.
Budi Arie mengapresiasi inisiatif Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) membuat film dokumenter “Derang Daring”, yang diharapkan turut mendorong pembangunan konektivitas di Indonesia.
“Semoga pesan-pesan dan semangat yang dibawa oleh film ini dapat memotivasi kita semua untuk terus mendorong pembangunan konektivitas internet di Indonesia, karena isu cakupan, isu kualitas, isu kapasitas juga menjadi hal yang penting,” katanya. (*)