IPOL.ID – Tingginya jumlah anak yang harus melakukan cuci darah diminta menjadi perhatian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengawasi peredaran makanan dan minuman bagi anak.
Adalah Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail yang meminta BPOM selektif dalam memberikan izin edar pada produk makanan dan minuman.
Menurut dia, belajar dari maraknya kasus gagal ginjal pada anak, bahan makanan dan minuman yang berpotensi membahayakan kesehatan bila dikonsumsi dalam waktu panjang, izin edarnya harus diperketat.
“Perlu ketegasan dari BPOM. Karena bagaimana pun yang memberikan izin dari setiap makanan dan minuman yang beredar. Terkait kandungannya, bukan sekedar kehalalannya saja, tetapi apakah kandungan tersebut cukup aman jika dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu,” ujar politisi PKS itu, Jumat (16/8/2024).
Ismail juga mendorong Pemprov DKI melakukan pengawasan pada penjual makanan di sekitar sekolah. Termasuk memberi edukasi kepada pihak sekolah dan juga orangtua murid mengenai makanan sehat.
“Ini memang ini harus menjadi perhatian bersama, bukan sekedar Pemprov, orangtua, keluarga dan sebagainya. Pokoknya seluruh stakeholder, jangan kita lengah dalam pengawasan, akibatnya seperti yang terjadi saat ini,” kata Ismail.
Sebagai informasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan ada sekitar 60 anak tengah menjalani terapi gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. (sofian)