IPOL.ID – Afrika Selatan mencatat sebanyak 229 ekor badak telah diburu secara ilegal pada paruh pertama tahun 2024. Angka tersebut sedikit menurun dari periode yang sama tahun lalu, dan pemerintah mengatakan kerja sama global sangat penting dalam usaha penyelamatan hewan langka tersebut.
Perburuan liar merupakan ancaman terbesar bagi populasi badak di Afrika Selatan, di mana setidaknya satu badak dibunuh untuk diambil culanya setiap hari. Cula badak, yang sebagian besar terbuat dari keratin, protein yang juga ditemukan pada rambut dan kuku manusia, sangat berharga di beberapa negara Asia Timur untuk kebutuhan pengobatan tradisional dan perhiasan.
Meskipun penurunan perburuan liar hanya bersifat kecil, menteri lingkungan hidup Dion George mengatakan telah terjadi penurunan jumlah yang signifikan pada bulan Mei dan Juni karena implementasi program pemotongan cula badak yang dilakukan di provinsi KwaZulu-Natal (KZN).
“Program [pemotongan cula badak] mungkin berdampak pada penurunan angka kematian badak … khususnya di Taman Hluhluwe iMfolozi di mana lebih dari 1.000 badak telah dipotong culanya sejak April 2024,” tuturnya dalam sebuah pernyataan.