Karbon biru, merupakan karbon yang tersimpan di ekosistem pesisir dan laut. “Ada tiga jenis ekosistem pesisir dan laut, yaitu mangrove, rawa pasang surut, dan lamun. Mangrove sebagai karbon biru merupakan salah satu aksi mitigasi perubahan iklim,” katanya.
Dalam sebuah webinar Kompas Talks dengan tema ”Invest in Our Planet-Hutan Mangrove sebagai Penyerap Karbon”, Selasa 9 Mei 2003 lalu, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Denny Nugroho Sugianto, mengatakan, mangrove dianggap sebagai karbon biru karena memiliki potensi dalam penyerapan jumlah karbon yang lebih tinggi secara alami.
“Dari situ bisa disimpulkan Mangrove mampu menyimpan karbon yang melebihi kemampuan hutan tropis di dataran. Hal ini karena tumbuhan mangrove dapat menyerap karbon dioksida dan mengubahnya menjadi karbon organik, yang disimpan dalam akar, batang, daun, dan bagian lainnya,” terangnya.
Sebagai Pj Gubernur di Sulawesi Barat, Bahtiar berkomitmen untuk memanfaatkan kesempatan yang singkat untuk melakukan tata guna lahan mangrove yang dimiliki Sulbar demi menghindari konversi mangrove dan setidaknya akan mengurangi hingga 30 persen emisi nasional dari sektor tata guna lahan.
“Rehabilitasi mangrove penting untuk dijalankan dengan baik maka dari itulah lahir ide mengapa Pemprov Sulawesi Barat memprogram kan “Sepekan Menanam Mangrove”,” katanya.