Penelitian terhadap mineral LTJ primer dilakukan melalui berbagai metode analisis seperti SEM-EDS, EPMA, dan BSE. Salah satu temuan penting di Toboali adalah granit TBL-21MN/02B/R yang mengandung berbagai mineral LTJ, termasuk alanit, parisit, bastnasit, dan lainnya.
Di Air Gegas, indikasi LTJ terkait aktivitas hidrotermal juga ditemukan, dengan urat kuarsa yang terbreksikan bersama biotit, monasit, dan zirkon di zona kontak.
Penelitian di Toboali juga menunjukkan bahwa granit yang mengandung urat kuarsa memiliki kandungan Sn (0,46%) dan LTJ berupa yttrium (xenotim). Meskipun yttrium tidak terdeteksi dalam urat kuarsa, menandakan bahwa tahap akhir hidrotermal tidak membawa yttrium. Analisis statistik menunjukkan tidak ada korelasi signifikan antara Sn dan LTJ, kecuali untuk LTJ berat.
Armin menjelaskan bahwa profil pelapukan TBL-21KP/14/CS di Toboali menunjukkan pola pengayaan LTJ yang landai, dari LTJ berat ke LTJ ringan, dengan anomali Eu negatif yang tajam. Pengayaan LTJ hasil pelapukan terhadap batuan dasar granit pembawa LTJ primer terjadi pada horizon C dan D, disebabkan mekanisme adsorpsi lempung penukar ion.