Sebagai contoh, Kabupaten Asmat yang sebelumnya diumumkan hanya memiliki satu bakal paslon, kemudian dinyatakan memiliki dua bakal paslon setelah berkas pendaftaran lainnya masuk ke Silon.
Jumlah 43 bakal paslon tunggal ini meningkat dibandingkan jumlah calon tunggal pada pilkada terakhir (2020) yakni 25 calon tunggal.
Namun, secara persentase, angkanya menurun. Pada 2020, sebanyak 25 calon tunggal tersebar di 270 daerah (9,26 persen), sedangkan pada 2024, sebanyak 43 bakal paslon tunggal tersebar di 545 daerah (7,89 persen).
Meski demikian, para bakal paslon yang telah mendaftar belum tentu ditetapkan sebagai calon kepala daerah yang akan berlaga, karena KPU masih harus meneliti keterpenuhan syarat pencalonan masing-masing.
Sesuai Pasal 135 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 10 Tahun 2024, KPU provinsi/kabupaten/kota yang menerima pendaftaran calon tunggal dapat memperpanjang masa pendaftaran.
Partai politik masih dapat bergeser koalisi dan menggeser dukungannya ke bakal paslon lain, sepanjang memenuhi ambang batas (threshold) pencalonan wilayah masing-masing. Tujuannya agar menekan jumlah pilkada calon tunggal versus kotak kosong.