IPOL.ID – Presiden Joko Widodo mengungkapkan, potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp300 triliun. Potensi ini harus digali dan dikelola secara optimal demi kesejahteraan masyarakat.
“Dengan populasi 236 juta Muslim, tentu potensi zakat yang kita miliki sangat besar. Kita perlu menggali dan mengelolanya dengan baik agar bisa berdampak luas,” ujar Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, mengutip Kamis (26/9/2024).
Jokowi juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat melalui zakat, khususnya bagi usaha mikro, kecil, perempuan, dan penyandang disabilitas. Ia optimistis Basnas dapat terus menjadi lembaga terpercaya dalam menyalurkan zakat, infak, dan sedekah, serta memperkuat ekonomi umat di Indonesia.
“Program-program zakat harus benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mempersempit ketimpangan sosial yang ada,” tegas Presiden.
Membangun Tata Kelola Zakat
Kementerian Agama menegaskan komitmen dalam mendukung tata kelola zakat yang efektif dan akuntabel. Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur menyampaikan, Kementerian Agama berperan penting dalam pembinaan dan pengawasan Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) agar dapat menjalankan fungsinya dengan maksimal.