Saat itu, Bung Karno ingin merancangnya menjadi ibu kota negara. Dilansir Tempo.co, Bung Kano menyebut rencana ini sudah tertuang dalam masterplan yang dibuatnya sendiri dalam pembangunan kota tersebut pada masa kemerdekaan.
Kedua, dengan gaya retorikanya Bung Karno kembali menyebut Palangkaraya sebagai calon ibu kota negara pada Seminar TNI-AD I di Bandung pada 1965.
“Mari kita jadikan Jakarta dan Surabaya sebagai kota-kota mati. Kedua kota besar itu bagi saudara-saudara kita di luar Jawa ibaratnya sudah menjadi Singapura dan Hong Kong-nya Indonesia. Modal hanya berpusat di kedua kota besar itu, dan seolah-olah mengeksploitir daerah-daerah di luar Jawa.”
2. Era Soeharto
Di era kepemimpinan Presiden Kedua RI Soeharto, gagasan pemindahan ibu kota negara muncul kembali dengan mengusulkan daerah Jonggol, Bogor, sebagai Ibu Kota negara. Namun, rencana ini lagi-lagi gagal karena adanya pergolakan pada 1997-1998.
3. Era SBY
Pemindahan ibu kota negara kembali ramai di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY pada Oktober 2010. Waktu itu SBY menawarkan tiga opsi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Pertama, mempertahankan Jakarta sebagai ibu kota maupun pusat pemerintahan dengan pembenahan total.