mengandaskannya saat ia berduet dengan Christopher Rungkat, pada gelaran serupa dua tahun lalu.
Aroma balas dendam ini pun dapat dirasakan oleh Blake. Kendati berposisi sebagai unggulan teratas, petenis Negeri Kangguru itu harus menyerah dua set langsung dari Masabayashi 1-6, 3-6, pada perdelapanfinal tunggal di ajang berjenjang ITF M15 ini.
“Ya, kurasa, kami telah bertanding dengan beberapa petenis Jepang. Mereka sangat andal dalam pertandingan ganda. Pertarungan besok pasti akan sesengit hari ini,” papar Blake, peringkat 192 ganda dunia yang telah mengoleksi tiga belas trofi ganda.
Apabila berhasil mengatasinya, Nathan akan memperpanjang rententan dua kemenangannya di partai final, Blake akan menyabet gelar kelimanya pada tahun ini. Duet ganda selama dua pekan ini patut optimis karena bertanding di rumahnya sendiri.
“Aku sangat senang bermain di hadapan suporter. Sorak-sorai mereka sangat membantu. Benar-benar memberikan tambahan suntikan semangat,” pungkas Nathan.
Untuk mencapai final ITF M15 ini, Nathan/Blake sukses menjungkalkan unggulan teratas, duet gado-gado asal Ghana dan Jepang, Abraham Asaba /Leo Vinthoontien lewat pertarungan rubber set, 6-1, 1-6, 10-7. Sedangkan pada semi final lainnya, Masabayashi /Yamanaka mampu membalik keadaan atas kompatriotnya, Koki Matsuda /Issei Okamura, 4-6, 6-1, 10-6.