Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Nabi Muhammad SAW mengatakan “Barangsiapa menyakiti seorang zimmi (non-Muslim yang tidak memerangi umat Muslim), maka sesungguhnya dia telah menyakitiku. Dan barang siapa yang telah menyakitiku, maka sesungguhnya dia telah menyakiti Allah”.
Pernyataan tersebut menunjukkan betapa besar perhatian Nabi Muhammad SAW terhadap hak-hak seluruh umat beragama dalam masyarakat, serta menjadi penekanan pentingnya hidup damai dan menghormati orang lain, terlepas dari latar belakang agama mereka.
Nabi Muhammad juga dikenal sebagai sosok yang selalu mengedepankan dialog dalam menghadapi perbedaan. Dalam banyak kesempatan, Nabi tidak pernah memaksakan pandangannya kepada orang lain. Sebaliknya, beliau mengajak orang-orang untuk berpikir dan berdialog secara terbuka. Ini adalah cerminan dari ajaran Islam yang sesungguhnya, yaitu rahmatan lil alamin, yang berarti rahmat bagi seluruh alam.
Dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas juga menekankan hal yang sama, seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, di mana perbedaan bukanlah halangan untuk hidup berdampingan, melainkan kekayaan yang harus dijaga dan dihormati.