Pengalaman hidup Asrul membentuk visi kepemimpinannya. “Dengan proses seperti itu, saya merasa banyak masyarakat di Maluku Utara yang kondisinya serupa dengan saya dulu. Pemerintah harus lebih peduli terhadap kondisi ekonomi masyarakat, terutama petani dan nelayan yang masih berjuang keluar dari keterbatasan ekonomi,” tegasnya.
Pendidikan dan kesehatan juga menjadi fokus utama Asrul. “Masalah pendidikan dan kesehatan seperti tak pernah habis, terutama bagi anak-anak dan orang tua. Pemerintah harus intervensi lebih dalam di sektor ini,” lanjutnya dilansir infopublik.id.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dan aktif di organisasi saat era reformasi, Asrul terjun ke dunia politik pada 2009 sebagai sekretaris PAN, kemudian bergabung dengan PDIP, hingga kini menjadi calon wakil gubernur.
Perjalanan hidupnya dari penjual es keliling hingga menjadi figur penting di Pilgub Maluku Utara mencerminkan tekad dan semangat juang yang kuat.
Asrul berkomitmen untuk membawa perubahan bagi masyarakat yang masih hidup dalam keterbatasan, terutama di sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.