IPOL.ID – Operasi pencarian korban hilang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, masih berlangsung hingga Minggu (1/9/2024). Sejak satu pekan lalu (25/8/2024), 18 warga berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.
Pos Komando (Posko) Penanganan Banjir Bandang Kelurahan Rua memperpanjang operasi pencarian satu korban hilang. Kepala Pelaksana BPBD Kota Ternate, Ferry Handany menyampaikan, perpanjangan operasi tersebut diminta Pemerintah Kota Ternate.
“Operasi pencarian akan diperpanjang hingga tiga hari ke depan. Dengan tambahan waktu ini, pencarian bakal dihentikan pada Selasa (3/9/2024),” terang Ferry pada awak media, pada Minggu (1/9/2024).
Status tanggap darurat bencana, kata Ferry, masih akan berlangsung hingga 7 September 2024. Pemerintah Kota Ternate telah menetapkan status tersebut melalui Surat Keputusan Wali Kota Ternate Nomor 205/III.6/KT/2024, terhitung 14 hari sejak ditetapkan pada 25 Agustus 2024.
Hingga kini, penanganan darurat masih dilakukan posko, seperti pembersihan sedimen lumpur maupun bebatuan terbawa banjir bandang. Sedangkan pada pelayanan di pos pengungsian, dukungan fasilitas diberikan kepada para penyintas seperti penambahan dua unit toilet portabel dan pengawasan gizi balita.
“Selama proses tanggap darurat pascabencana banjir bandang ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau dan melakukan pendampingan posko, serta hadir di titik pengungsian,” tutup Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. (Joesvicar Iqbal)