Melalui kolaborasi tersebut, Noor menekankan tidak ada kapitalisasi atau upaya mengambil untung, namun justru menyerap tenaga kerja yang berada di desa. “Jadi kalau ada kolaborasi antara pemerintah dengan Baznas, maka Baznas akan memperkuat peran mustahik dalam hal pemberdayaan,” ujarnya.
Diketahui, Rakornas Baznas diselenggarakan selama tiga hari pada 25-27 September 2024, dihadiri 1.200 peserta yang berasal dari unsur Pimpinan Baznas se-Indonesia dari Pusat, 38 provinsi, dan 514 kabupaten/kota dengan mengangkat tema “Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita”.
Siapkan 10 Program Prioritas 2025
Sebelumnya, Deputi II Baznas RI, Imdadun Rahmat mengatkan, Baznas telah menyiapkan sebanyak 10 program prioritas untuk dilaksanakan pada 2025, sebagai upaya dalam membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia.
“Baznas telah menyiapkan 10 program prioritas yang diharapkan mampu membawa perubahan nyata bagi perekonomian masyarakat,” katanya melalui keterangan di Jakarta, Jumat (27/9/24).