Sebelum pertemuan minggu ini, Rafizi mengatakan bahwa dia mengatakan kebijakan ini tidak akan memengaruhi hubungan Malaysia dengan negara-negara non-anggota.
“Malaysia dikenal sebagai negara yang menerapkan prinsip netralitas dalam menangani isu-isu global,” katanya.
“Keputusan Malaysia untuk bergabung dengan BRICS bukan berarti menolak penggunaan mata uang Amerika, tetapi lebih ditujukan untuk mengurangi risiko ketidakstabilan ringgit Malaysia.”
Bersahabat dengan Semua Negara
Menteri Luar Negeri Maris Sangiampongsa, yang mewakili Thailand dalam pertemuan tersebut, mengemukakan harapan serupa, mengatakan bahwa anggota BRICS memiliki potensi ekonomi yang tinggi.
“Thailand melihat bahwa jika kami bisa menjadi anggota dan bekerja sama dengan negara-negara BRICS, peran Thailand akan menjadi lebih jelas dan kami akan dapat melindungi kepentingan kami sebagai negara berkembang dan ekonomi yang muncul,” kata Maris kepada wartawan seusai pertemuan.
Dia mencatat bahwa keputusan untuk Thailand, yang merupakan sekutu A.S., untuk bergabung dipandang sebagai berpihak pada Rusia, India, dan China untuk melawan negara-negara lain.