“Thailand memiliki karakteristik khusus – kami bersahabat dengan semua negara dan tidak memiliki musuh. Kami bisa menjadi jembatan yang menghubungkan negara-negara berkembang, dengan anggota BRICS, dan juga dapat membantu menghubungkan BRICS dengan kelompok-kelompok lain.”
Sosok baru di panggung internasional mewakili Indonesia di pertemuan tersebut. Menteri Luar Negeri Sugiono hadir sebagai utusan khusus Presiden Prabowo Subianto, yang dilantik pada 20 Oktober.
Prioritas Indonesia seperti ketahanan pangan dan energi, pengentasan kemiskinan, serta pengembangan sumber daya manusia sejalan dengan BRICS, kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.
“Keputusan Indonesia untuk mengajukan permohonan bergabung dengan BRICS adalah manifestasi dari kebijakan luar negeri kami yang bebas dan aktif,” kata Sugiono.
“Ini tidak berarti kami berpihak pada blok tertentu, tetapi lebih kepada partisipasi aktif kami di semua forum.”
Untuk Vietnam, pertemuan tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri Phạm Minh Chính, yang diundang oleh Putin, seperti dilaporkan oleh kantor berita pemerintah Vietnam, mencatat bahwa ini adalah pertama kalinya pemimpin Hanoi berpartisipasi dalam acara tersebut.