IPOL.ID – Berada pada posisi di tengah suramnya daya beli masyarakat menengah ke bawah. Para pedagang Warung Tegal (Warteg) kini harus putar otak guna keberlangsungan usahanya.
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni mengungkapkan, ada sejumlah langkah dapat dilakukan pelaku usaha Warteg untuk bertahan ketika daya beli warga merosot.
Di antaranya, membuat menu paket ekonomis disesuaikan dengan kantong pelanggan, tawaran paket menu ekonomis ini dianggap bisa menggaet pelanggan dengan kantong terbatas.
“Kedua menciptakan menu khusus harian atau promosi. Ciptakan variasi menu setiap hari atau buat menu promosi di hari tertentu,” ujar Mukroni dikonfirmasi awak media di Jakarta Timur, Selasa (29/10/2024).
Para pedagang Warteg juga dapat memberikan promosi seperti gratis es teh manis untuk setiap minimal pembelian, sehingga dapat menarik pelanggan baru dan menjaga pelanggan lama.
Cara lain yang mempertahankan usaha dapat dilakukan pedagang Warteg yaitu menjaga kualitas bahan pangan dan kebersihan, agar pelanggan kembali datang untuk bersantap.
Sebut saja dalam satu tahun terakhir ini para pedagang Warteg mengalami penurunan jumlah pembeli hingga 30 persen akibat daya beli masyarakat terus melemah.
“Lalu manfaatkan media sosial. Buat akun media sosial untuk promosi menu dan memberi informasi tentang promo atau menu spesial. Ini bisa menjangkau lebih banyak pelanggan,” katanya.
Mukroni menerangkan, cara menggaet pelanggan lewat media sosial bakal lebih efektif bila lokasi Warteg berada di tengah area perkantoran, atau berdekatan dengan area ramai aktivitas lain.
Pedagang Warteg juga dapat membuat layanan kemitraan untuk mengantarkan makanan, atau bekerja sama dengan aplikasi penyedia jasa antar makanan untuk memudahkan pemesanan.
“Pedagang Warteg juga dapat melakukan survei kebutuhan pelanggan. Tanyakan langsung kepada pelanggan apa yang mereka sukai atau inginkan dari Warteg,” tuturnya.
Mukroni menambahkan, cara itu bisa jadi sumber ide untuk meningkatkan pelayanan atau variasi menu, agar semakin banyak pelanggan baru tertarik bersantap di Warteg.
Lalu cara lainnya yang dapat digunakan pedagang Warteg untuk menghadapi lemahnya daya beli masyarakat adalah menghemat biaya operasional dalam produksi menu.
“Cari pemasok yang bisa memberikan harga bahan baku lebih murah, atau beli dalam jumlah besar untuk mendapat diskon. Kendalikan biaya operasional agar tidak mengorbankan kualitas,” jelas Mukroni. (Joesvicar Iqbal)