IPOL.ID – Kasus stunting pada anak masih menjadi sorotan anggota DPRD DKI Jakarta, Desie Christyana Sari menjelang akhir 2024.
Padahal, sejak 2 tahun lalu anggota DPRD dari Fraksi Demokrat itu sudah menyuarakan persoalan stunting atau gizi buruk pada anak.
Ditengah gencarnya pemerintah pusat berupaya melakukan peningkatan gizi anak lewat makan gratis. Anggota DPRD DKI yang terpilih dari dapil Jakpus itu memandang persoalan stunting tidak terlepas dari faktor orangtua dari anak tersebut.
“Saya kira perlu penanganan lintas sektor terhadap persoalan stunting. Saya sebagai anggota dewan sejak dua tahun lalu menyuarakan agar ada penanganan yang konperhensif terhadap stunting,” ujar Desie di sela-sela rapat konsultasi dengan eksekutif, Kamis (24/10/2024).
Anggota Komisi E DPRD DKI itu mengungkapkan hasil penelusuran yang dilakukan sejak dua tahun lalu. Persoalan stunting pada anak-anak cenderung disebabkan ulah orangtua.
“Mayoritas, dari hasil penelusuran yang saya lakukan. Faktor history orangtua ikut mempengaruhi. Seperti banyak kasus yang saya temui, persoalan anak stunting dikarenakan bapak atau ibunya merupakan pengguna narkoba atau perokok aktif. Jadi tidak melulu pada persoalan asupan gizi atau makanan yang dikonsumsi,” bebernya.
Karenanya, sambung mantan ketua fraksi Partai Demokrat di DPRD DKI itu perlu peran serta seluruh stakeholder holder dalam penanganan stunting di Jakarta. Adanya penurunan kasus stunting, yang tergolong lambat, perlu mendapatkan perhatian khusus dan peran lintas sektor.
“Mudah-mudahan program makan gratis bergizi itu bisa memberikan dampak positif terhadap penguatan gizi pada anak khususnya di Jakarta yang pada tahun mendatang menjadi kota global,” tandasnya.
Seperti diketahui, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2022, prevalensi (proporsi dari populasi) balita stunting di Jakarta masih cukup tinggi, yakni 14,8 persen.(sofian)