IPOL.ID – Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rustanto mengakui pembebasan lahan di calon ibu kota negara Republik Indonesia itu belum juga rampung.
Pihak LMAN, kata Rustanto, setidaknya mengelola pembebasan lahan 15 proyek strategis nasional (PSN) yang ada di IKN. Hingga 4 Oktober, anggaran yang digelontorkan telah mencapai Rp2,85 triliun. Jumlah tersebut belum mencapai target dari yang ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya.
“Untuk IKN dari total kebutuhan dananya itu adalah Rp5,9 triliun. Sudah direalisasikan Rp2,85 triliun, jadi masih ada sekitar Rp3 triliun (yang belum terealisasi),” ungkap Rustanto dalam konferensi pers di Jakarta, baru-baru ini.
Belum terealisasinya target tersebut, katanya, disebabkan berbagai permasalahan di lapangan, namun bukan karena ketiadaan dana.
Menurutnya, permasalahannya sangat kompleks. Pertama, katanya, karena lahan IKN adalah kawasan hutan yang luasnya mencapai 100 hektare.
Kedua, lanjutnya, karena proses identifikasi dan inventarisasi tanah yang dibebaskan tidak bisa secepat diharapkan pemerintah. Permasalahan lainnya, menuryr Rustanto, adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang terbatas. Maka dari itu, menurutnya, pemerintah senantiasa memprioritaskan tanah mana yang perlu dibebaskan secara cepat agar mega proyek ini dapat berjalan.