Selain itu, cerita tak kalah menarik lainnya datang dari Hazura Indar Faradiba. Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Forum OSIS Nasional XI ini dinilai mampu menginspirasi remaja seusianya atas komitmen serta prestasi yang dimilikinya selama ini. Sejak dini, kecintaannya pada literasi membuatnya sudah menghasilkan beberapa buku antologi, serta puncaknya berhasil menggagas dan melaksanakan agenda Sorowako Readers & Writers Festival di tahun 2023.
“Saya bersyukur bisa sekolah dengan konsep pendidikanya gabungan antara luring dan daring. Meski saya lebih banyak belajar secara daring, saya tidak tertinggal pelajaran, karena saya juga belajar dari banyak orang yang saya temui ketika berada di luar rumah,” kata Faradiba.
“Saya waktu SD dipercaya menjadi duta literasi tingkat kelurahan. Ini yang mendorong saya untuk menjadi pegiat literasi,” terangnya tentang kecintaan pada dunia literasi.
Narasumber lainnya yang hadir dalam sesi gelar wicara ini adalah pakar bahasa dan dosen senior National Institute of Education, Nanyang Technological University Singapore, Willy A Renandya. Dalam kesempatan tersebut, Willy menjelaskan kesalahpahaman terkait literasi yang muncul di kalangan masyarakat dan lingkungan pendidikan. Menurutnya, jika gerakan literasi di sekolah tak mampu membuat siswa untuk berpikir kritis sehingga berhenti hanya sebatas membaca, apalagi mengeja, sesungguhnya gerakan literasi tersebut sudah salah kaprah.