Oleh karena itu, butuh komitmen lebih intensif dari para pemimpin dunia, terutama para pemimpin negara berkembang, untuk memperhatikan isu ini, karena menurutnya lebih banyak orang meninggal karena penyakit-penyakit itu dibanding karena perang biasa.
Dia berharap Special Advisor Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA) sekaligus Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dapat membantu menggalang komitmen global tersebut.
Kemenkes, ujarnya, tidak dapat menjalankannya sendiri. Selain itu, kata Budi, pemberantasan malaria harus dibuat menjadi sebuah gerakan, bukan hanya program, agar semua orang merasa bangga dalam kontribusinya melawan malaria. (*)