IPOL.ID – Militer Indonesia memegang peran kunci dalam rencana ambisius untuk mengubah lebih dari 2 juta hektare lahan basah dan sabana di Papua. Wilayah diubah menjadi sawah dan perkebunan tebu di kawasan yang oleh para konservasionis dianggap sebagai harta karun lingkungan.
Keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam proyek ini memicu kekhawatiran tentang semakin besarnya campur tangan militer di wilayah sipil Indonesia. Beberapa pihak memperingatkan bahwa proyek tersebut dapat memicu ketegangan dan bahkan kekerasan di Merauke, wilayah yang ditargetkan menjadi pusat ketahanan pangan nasional. Merauke, yang sebagian besar terhindar dari konflik selama puluhan tahun antara pemerintah Indonesia dan penduduk asli Papua yang ingin merdeka, kini menghadapi ancaman baru.
Rencana pembukaan sawah dan perkebunan tebu itu merupakan bagian dari ambisi pemerintah Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dan energi bagi 270 juta penduduknya. Namun, upaya ini menimbulkan dilema global antara dorongan pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang dan perlindungan terhadap ekosistem – ekosistem yang semakin langka.