Cak Ali, mempertegas bahwa hidup adalah untuk berbuat, hidup adalah berbagi dan hidup bukan untuk diri sendiri. “Kita tidak ada perbedaan, kita adalah sama manusia yang harus saling mengenal, saling mencintai dan saling menolong,” tutupnya dengan mengucapkan selamat menyelenggarakan Rakernas II. Sukses selalu membawa pikiran – pikiran yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah.
Setelah turun dari panggung, Cak Ali, tidak serta merta langsung kembali. Cak Ali benar – benar membuktikan apa yang disampaikannya yaitu sahabat dan saling mencintai serta saling menolong.
Cak Ali, bahkan ikut mendengarkan apa yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina PIKI, Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D, “Prof Ali (Cak Ali) ini orang yang konsisten, berintegritas dan pemikir di NU, tentu Gus Durian. Kita harapkan PKB tidak terpisahkan antara Gus Durian dan Cak’imin,”.
Cak Ali bahkan ketika , Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D, selesai dan lagsung meninggalkan tempat, ia tetap terus berada di Rakernas II PIKI, dan berbincang – bincang—tampak hubungan yang begitu akrab dengan berbagai lembaga cendekiawan lintas agama. (wilson)