“Relief Karmawibhangga, yang memiliki 160 panel, menggambarkan perjalanan manusia dari lahir hingga kematian melalui hukum sebab-akibat (karma). Penggambaran flora dan fauna di relief ini menunjukkan detail yang sangat akurat, memberikan wawasan tentang kekayaan alam yang diabadikan oleh pemahat. Identifikasi tumbuhan dan hewan yang diukir membantu memahami makna di balik relief tersebut,” rinci Ibnu.
Ibnu Maryanto menjelaskan bahwa Relief Karmawibhangga di Candi Borobudur merupakan catatan komprehensif yang mencakup dimensi seni, budaya, dan kemasyarakatan masyarakat Jawa Kuno. Relief ini tidak hanya berfungsi sebagai ornamen, tetapi juga sebagai sarana penyampaian ajaran penting, khususnya tentang konsep dasar Panca Skanda sebuah ajaran penting dalam umat Buddha. Dalam relief tersebut, digambarkan bagaimana tindakan manusia berinteraksi dengan lingkungan, serta konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan.
Salah satu elemen kunci dalam Karmawibhangga adalah penggambaran flora dan fauna. Ornamen-ornamen ini tidak hanya sebagai hiasan, tetapi juga memiliki tujuan mendalam, yaitu menggambarkan nilai-nilai ajaran budaya serta hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Flora dan fauna dalam relief ini berfungsi sebagai simbol penting yang mengajarkan pelajaran moral, sosial, dan spiritual.