IPOL.ID – Tiga pasangan cagub memiliki pandangan yang berbeda dalam upaya mengurai kemacetan di Jakarta.
Dalam debat bertema transportasi, cagub independen nomor urut 2, Dharma Kun menitik beratkan pada sisi ekskusi dan mengesampingkan diskusi.
“Karena waktu 5 tahun memimpin Jakarta tidak lah panjang. Harus segera melakukan eksekusi terhadap kebijakan yang dilahirkan. Kalau harau berdiskusi, waktu 5 tahun tidak akan cukup dalam mengatasi persoalan kemacetan di Jakarta. Jangan sampai saat kita tidak menjabat gubernur, persoalan macet tidak terselesaikan,” paparnya.
Cagub nomor urut 1, Ridwan Kamil memiliki konsep yang berbeda. Menurutnya, dalam mengurai kemacetan di Jakarta, perlunya pemerintah mengatur pergerakan manusia agar tidak tersentral. “Kita akaj buat konsep membuat penduduk Jakarta yang tinggal di Jakarta Selatan, bekerja dan ke mal di Jaksel. Jadi tanpa harus bepergian keluar Jaksel. Hal itu pun bisa berlaku bagi penduduk yang tinggal di Jakbar, Jaktim, Jakut dan Jakpus.
Sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan di jalan-jalan yang berujung pada kemacetan,” katanya.
Cagub Pramono Anung mengharapkan, agar kedepan pemerintah menyediakan Transjabodetabek.
“Dengan Transbotabek, tentu akan mengurangi niat masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Dan itu akan mengurangi kemacetan di Jakarta,” tandasnya.(Sofian)