Sebagai informasi, Museum Holocaust berisi dokumentasi terkait kekejaman Nazi terhadap bangsa Yahudi. Lokasi museum ini banyak tersebar di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia yang berada di Sulawesi Utara.
“Kami sesungguhnya sudah merencanakan pembangunan museum ini selama delapan bulan, sebagai bentuk pengingat akan kezaliman yang dialami masyarakat Palestina akibat tindakan Zionis Israel,” ungkap dia.
Syafiq juga menyebutkan bahwa Muhammadiyah awalnya telah menemukan lokasi di Jakarta, tetapi menghadapi kendala dalam pengadaan tempat.
“Semula kita sudah mendapatkan satu lokasi, namun tidak jadi. Kini kami masih mencari tempat yang sesuai,” tuturnya. Muhammadiyah juga mempertimbangkan lokasi lain di luar Jakarta jika kesulitan ini terus berlanjut.
Ia mengajak para dai yang hadir untuk berkontribusi dalam merealisasikan museum ini. “Mungkin tidak harus di Jakarta, bisa di tempat lain. Ini menjadi pelajaran penting tentang kezaliman yang terjadi di dunia,” tambahnya.
Museum yang direncanakan ini diharapkan menjadi pusat edukasi dan pengingat tentang penderitaan rakyat Palestina, sekaligus meningkatkan kesadaran akan perjuangan hak asasi manusia dan perdamaian di Timur Tengah.