Pada tahun anggaran 2025, kata Khoirudin, bahwa evaluasi yang dilakukan dari Dewan bukan berapa persen serapan anggaran, tapi feed back dari penganggaran tersebut seperti apa yang kemudian dinikmati masyarakat.
“Intinya, Dewan ingin menguatkan fungsi kontrol agar penggunaan anggaran berjalan sebagaimana mestinya,” beber Khoirudin.
Khoirudin menambahkan pada perencanaan anggaran ini, Pemprov DKI lebih memprioritaskan pada pelayanan tertentu seperti pendidikan, kesehatan, banjir, dan macet.
“Apalagi untuk sektor pendidikan, penganggarannya jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya yang mana mencapai sekitar 25 persen. Adapun tahun sebelumnya sekitar 20 persen,” ungkap Khoirudin.
Dengan biaya makin besar ini tentunya kualitas pendidikan harus meningkat pula, seperti sekolah gratis negeri dan swasta serta program lainnya.(sofian)