Solusi Hemat Biaya
Fahmi, salah satu pendiri Institute for Security and Strategic Studies, mengatakan bahwa keputusan Indonesia untuk membeli perlengkapan militer dari Rusia mencerminkan upaya strategis untuk mendiversifikasi pengadaan pertahanan sambil tetap mempertahankan kebijakan luar negeri non-blok.
Fahmi menyoroti faktor praktis dan strategis yang mendorong pembelian ini, mencatat bahwa teknologi militer Rusia dikenal karena keandalannya dan harganya yang lebih terjangkau dibandingkan alternatif dari Barat.
“Rusia menawarkan solusi hemat biaya yang memungkinkan Indonesia memaksimalkan anggaran pertahanannya. Selain itu, syarat pembayaran fleksibel, termasuk kesepakatan barter komoditas seperti minyak kelapa sawit dan karet, membuat pembelian ini lebih mudah diwujudkan,” katanya.
Analis tersebut menepis anggapan bahwa penguatan hubungan pertahanan dengan Rusia menandai perubahan kebijakan luar negeri Indonesia.
“Posisi non-blok Indonesia tetap kokoh. Kemitraan dengan Rusia atau negara lain didasarkan pada kebutuhan strategis semata dan tidak mencerminkan keberpihakan blok,” ujarnya.