Dalam survei tatap muka, ada 12,8 persen responden tidak menjawab atau menjawab tidak tahu. Pada survei telepon, 12,6 persen responden tidak menjawab atau menjawab tidak tahu.
Survei itu juga merekam porsi besar pemilih mengambang. Ada 25,1 persen responden yang menyatakan masih akan mengubah pilihannya.
Burhanuddin melihat hal ini menunjukkan hasil akhir Pilgub DKI Jakarta ditentukan pemilih mengambang dalam satu pekan terakhir.
“Apakah ke Pramono, atau kah ke RK, atau kah ke Dharma-Kun, atau kah terbagi secara merata?,” ujarnya.
Burhanuddin mengatakan, hasil tersebut belum bisa dikatakan bahwa Pramono lebih unggul dari pada Ridwan Kamil. Dia menyebut, selisih yang ditemukan antara pasangan nomor urut 1 dan pasangan nomor urut 3 itu tidak signifikan.
“Jadi secara absolut kami menemukan indikasi selisih antara Pramono-Rano, Ridwan Kamil-Suswono, disurvei telepon lebih menipis dibanding survei tatap muka, iya,” kata dia.
Namun, Survei Indikator menemukan adanya kenaikan elektabilitas pada pasangan Dharma-Kun. Meskipun begitu, jika ada putaran kedua pasangan nomor urut 2 itu diprediksi tak akan lolos.