Karena kondisi jenazah yang sudah terbakar hingga menjadi arang dan dalam kondisi tak utuh atau hanya bagian tubuh, identifikasi menggunakan sidik jari tidak memungkinkan dilakukan.
Identifikasi melalui gigi juga terkendala minimnya data pembanding ante mortem dari keluarga, sehingga DNA menjadi pilihan utama dalam proses pencocokan data ante mortem dengan post mortem.
“Sebagaimana yang sudah disampaikan di awal bahwa kami menerima kondisi jenazah (korban pabrik Bekasi) sudah sangat mengarang (menjadi arang). Hangus terbakar,” ungkapnya.
Nyoman berharap dalam waktu dekat pihaknya dapat segera mengidentifikasi jenazah korban yang terakhir, sehingga jasad bisa diserahkan kepada pihak keluarga.
Untuk sementara delapan jenazah yang sudah teridentifikasi yakni, Rahmat, 42, Rizki Adam, 24, Wibi Winarno, 33, Jatmiko, 37, Tuin Saputra, 45, Rahmat Hidayatullah, 42, dan Yana Suryana, 43.
“Dari jenazah yang meskipun (kondisinya) mengarang (menjadi arang) tadi. Kita akan mendalami kembali. Mudah-mudahan kami bisa memastikan pada waktu yang tidak terlalu lama,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)