Pihak keluarga pun merasa janggal karena sejak ditemukan hingga kini barang-barang berharga milik korban raib, hanya ditemukan tas kresek berisi sepatu dan paspor yang baru dibuat Rahmat.
“Motor, handphone, dompet. Dompet itu isinya SIM, STNK motor ada dua. Pokoknya yang ada di badan dia juga enggak ketemu. Makannya enggak wajar (meninggalnya),” jelasnya.
Rika mengatakan, sebelum ditemukan meninggal Rahmat sudah tidak dapat dihubungi sejak 19 Oktober 2024, dan sempat dilaporkan orang hilang ke SPKT Polres Metro Jakarta Timur.
Rahmat dilaporkan hilang pada 30 Oktober 2024 ke Polres Metro Jakarta Timur, kemudian pada 5 November 2024 pihak keluarga mendapat kabar duka dari Polsek Pasar Rebo yang menyampaikan kabar jika korban sudah meninggal.
Pihak keluarga kian janggal dengan penyebab tewasnya Rahmat, karena berdasar informasi diterima korban sebelumnya diantar ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati dalam keadaan luka berat.
Menurut keluarga Rahmat, mulanya diantar ke RS Polri Kramat Jati pada 20 Oktober, lalu pada 24 Oktober 2024 meninggal, tetapi baru pada 5 November mereka mengetahui kabar duka.