IPOL.ID – Posisi Sekda DKI Jakarta mengalami pergantian, Jumat (8/11/2024) petang. Adalah Marullah Matali yang menempati orang nomor tiga di Jakarta.
Padahal, Marullah Matali sebelumnya dicopot dari jabatan Sekda DKI Jakarta pada 2022 lalu di era Pj Heru Budi.
Pelantikan digelar di Ruang Balai Agung, Kantor Balai Kota DKI, Jakarta Pusat dengan dihadiri sejumlah tokoh Betawi.
Sementara itu Joko Agus Setyono dirotasi dari jabatan Sekdaprov menjadi Deputi Gubernur DKI Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi. Sedangkan jabatan Deputi Gubernur DKI Bidang Kebudayaan dan Pariwisata yang ditinggal Marullah dibiarkan kosong.
Diketahui, di era Anies sampai Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Marullah mengemban amanah sebagai Sekdaprov DKI. Kemudian pada Jumat (2/12/2022), Heru mencopot Marullah dan menempatkannya sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata.
Marullah mengatakan, sebagai aparatur sipil negara (ASN), perubahan jabatan merupakan hal yang biasa, meskipun di tingkat eselon I dan II.
Kata dia, rotasi dan mutasi jabatan pasti dirasakan oleh seluruh ASN yang mengemban amanah di tingkat struktural ataupun fungsional.
“Kalau kami di birokrat (pemerintahan) sih biasa saja (pergantian jabatan), jadi perjalanan karir itu biasa saja dan banyak sekali bukan cuma saya,” ujar Marullah Matali saat jumpa persnya pada Jumat (8/11/2024).
Marullah mengatakan, rotasi dan mutasi jabatan sudah sering dia alami selama berkarir di Pemprov DKI Jakarta. Dimulai dari tingkat staf, karirnya perlahan naik di jabatan eselon IV, III, II hingga sekarang eselon I.
“Di eselon II ada yang mondar-mandir (rotasi jabatan) itu mungkin, yah mudah-mudahan ini adalah kepentingan dari pimpinan yang melihat bahwa pada era tertentu ada orang tertentu, dan pada era yang lain ada orang yang lain dan seterusnya,” kata Marullah.
“Ini seperti juga saya alami begini dan teman-teman saya (ASN) juga biasa merasakan ini, ada yang dulu di jabatan Kepala Dinas tertentu pindah ke tempat yang lain dan masuk lagi sebagai Kepala Dinas itu misalnya, jadi itu biasa, dan itu dinamika,” sambungnya.
Menurutnya, jabatan Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata yang ditinggalnya untuk sementara kosong. Sedangkan Joko mengisi kursi Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi yang sudah kosong sejak lama.
“Kalau saya tidak salah dengar tadi, dia menempati (Deputi Gubernur Bidang) Indagtrans atau Industri, Perdagangan dan Transportasi, di DKI Jakarta,” jelasnya. (sofian)