“Dari sinilah awal pemeriksaan mulai dilakukan tim Customer Relations (CR) Bogasari ke sejumlah pasar hingga akhirnya dilaporkan ke kepolisian,” ungkap Direktur Indofood yang juga akrab disapa Franky Welirang.
Lebih lanjut, Franky mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan terigu Bogasari agar jangan mudah tergiur dengan iming-iming harga murah. Secara awam atau kasat mata, keaslian terigu Bogasari dapat dilihat dari bekas jahitan label e-kupon yang tertempel pada kemasan 1 sak serta ada bekas jahitan ulang karung.
“Sebagai tambahan, asli tidaknya terigu kemasan Bogasari juga dapat dilihat dari benang jahitan apabila disenter menggunakan lampu UV akan bersinar. Bila tidak bersinar berarti sudah dipalsukan,” tegas Franky.
Dia menambahkan, apabila masyarakat menemukan hal-hal mencurigakan, agar segera laporkan kepada CR Bogasari setempat atau langsung telepon ke Lagansa (Layanan Pelanggan Bogasari di nomor 0807 1 800 888 atau e-mail ke [email protected], lengkap dengan data-data pendukungnya.