Kendati demikian, Mahbub menambahkan bahwa saat ini para guru atau mualim yang ada di Kbma masih memiliki keterbatasan dari segi sarana dan prasarana proses pembelajaran.
Namun, lanjut Mahbub, Kbma masih sangat digemari atau masih mendapatkan antusias yang sangat tinggi dari kalangan para remaja atau santri pelajar dan juga mahasiswa.
Menurutnya, metode pembelajaran secara klasik masih menjadi daya tarik dalam memudahkan para santri untuk belajar membaca Al-Qur’an di tengah perkembangan teknologi di era zaman modern saat ini.
“Kemampuan kami sangat terbatas, fasilitas kantor pun tak ada, apalagi fasilitas lain. Kami masih memiliki keterbatasan buku hampir 80 persen mereka belajar menggunakan foto copy-an tapi walau dengan foto copy semangat mereka untuk belajar membaca Al-Qur’an sangat luar biasa,” tutur Mahbub.
“Pembelajaran klasikal ini yang menarik perhatian dan sangat memudahkan mualim maupun peserta untuk belajar membaca Al-Qur’an dari kalangan anak-anak remaja ini. InsyaAllah sangat luar biasa antusias dengan belajar di Kbma,” tambahnya.