Sebelumnya, Trenggono telah bertemu dengan akademisi di Universitas Diponegoro (Undip) membahas sejumlah permasalahan sektor perikanan.
Ia berharap adanya dukungan dari perguruan tinggi utamanya Fakultas Kelautan dan Perikanan dalam budidaya perikanan.
Dia mengungkapkan bahwa dalam sektor perikanan tangkap, Indonesia mencapai produksi 6 juta ton per tahun. Di sisi lain, Vietnam hanya menghasilkan 3 juta ton per tahun. Indonesia telah mengalami overfishing.
Menteri Trenggono menambahkan bahwa ekspor perikanan Indonesia meningkat sejak 2021. Pada tahun tersebut, ekspor tercatat mencapai 5,2 miliar dolar AS, dengan rata-rata 5,5 miliar dolar AS per tahun.
Impor ikan Indonesia relatif kecil, sekitar 600 hingga 700 juta dolar AS. Ikan yang paling sering diimpor adalah salmon dan makarel, yang sulit dibudidayakan di Indonesia.
Menurut dia, Indonesia dengan garis pantai sepanjang 100 ribu kilometer, memiliki potensi besar dalam sektor kelautan. Namun, pendekatan yang tepat diperlukan untuk memanfaatkan potensi ini.