Perbedaan cara berpikir antara negara kepulauan dan negara mainland menjadi perhatian Trenggono. Pendekatan yang berbasis pada kondisi geografis Indonesia dianggap penting untuk mengembangkan sektor kelautan.
“Cara berpikirnya kita itu mainland atau cara berpikir kita itu adalah archipelagic gitu, atau kepulauan. Ini menjadi penting sebetulnya. Menurut saya, harus rethinking di dalam kampus,” ucap Trenggono.
Ia menekankan pentingnya penelitian dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan. Ia mengajak akademisi untuk berkolaborasi dengan sektor swasta dalam mengatasi tantangan perikanan Indonesia.
Budidaya perikanan, menurut Trenggono, merupakan masa depan yang menjanjikan. Keberlanjutan produk perikanan akan bergantung pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan ketelusurannya.
Tantangan utama dalam sektor perikanan adalah risiko pencemaran mikroplastik, logam berat, dan merkuri pada hasil tangkapan. Ini berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan keberlanjutan ekosistem laut.
Dia juga mengingatkan bahwa populasi manusia yang terus berkembang menambah tekanan pada sumber daya laut. Sementara itu, biota laut semakin terdesak menuju pesisir akibat overfishing.